KOMPAS.com - Kegemaran menulis, memotret, dan
kecintaan terhadap fashion tertuang bebas dalam blog. Media digital
inilah yang dipilih blogger fashion, Diana Rikasari (26). Ide kreatif
mengenai fashion tersalurkan melalui fashion diary miliknya di http://dianarikasari.blogspot. com
sejak 2007 silam.
Menjadi blogger adalah hobi, bentuk ekspresi diri. Jika kemudian Diana
terpublikasi sebagai blogger sekaligus fashion stylish muda
ternama dan berpotensi, ini adalah bentuk apresiasi atas konsistensinya
menjalani passion di dunia fashion.
"Mindset dalam menulis blog dan memilih bidang atau topik yang
disenangi adalah ekspresi diri, bukan dengan maksud promosi diri. Saya
memang menyenangi fashion, menulis, dan memotret. Beruntung saya
memiliki pembaca setia. Pembaca menjadi lebih setia menyimak tulisan di
blog karena merasa tidak disetir, ide yang dituangkan masih murni,
tulisan lebih personal. Membaca tulisan di blog lebih seperti mengobrol
dengan teman," tutur Diana kepada Kompas Female, di sela
peluncuran Pond's Teen Concert (PTC) di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat
(8/4/2011) lalu.
Gaya penulisan Diana di blog-nya memang memancing daya tarik
tersendiri. Isu fashion banyak digemari, namun bukan hanya itu yang
bikin blog Diana menarik banyak pembaca. Cara bertutur khas blogger
yang mudah dicerna juga membuat pembaca betah berlama-lama menyimak fashion
diary-nya. Alhasil, pengunjung blog Diana, hingga kini mencapai 7
juta, dengan rata-rata pembaca 10.000 per hari.
Perempuan kelahiran 23 Desember 1984 ini mengaku tak menjadikan blogger
sebagai profesinya. Blog, kata Diana, memfasilitasinya untuk
menunjukkan konsep fashion kreasinya. Rupanya, ide fashion segar ala
Diana diterima sebagai alternatif dalam bergaya atau berpenampilan.
Kini, nama Diana sebagai fashion blogger semakin populer. Gaya
fashion-nya diapresiasi oleh individu, bahkan industri. Diana berhasil
mewujudkan mimpinya menjadi fashion stylish yang memberi
inspirasi. Keberanian dan ekspresi uniknya di blog telah berhasil
membawanya pada berbagai kesempatan berkarya di industri.
"Ketika kita melakukan sesuatu yang memang disukai, lalu mendapatkan
apresiasi, itu adalah hal yang menyenangkan," tutur Diana.
Benar saja, melalui blog, Diana dipercaya sejumlah majalah untuk
menjadi fashion stylish. Tak hanya itu, ia juga dilamar menjadi
penata busana dalam pembuatan film, lalu perempuan muda ini juga
mengembangkan potensinya bekerjasama dengan pebisnis clothing
lokal. Meski konsep dan gaya fashion Diana unik, beda, dan segar, ia tak
ingin menyebut dirinya trendsetter. "Saya tidak membuat tren,
saya hanya mengekspresikan ide fashion dalam blog," katanya lugas.
Kreativitas dan kesuksesan Diana rupanya tak hanya mengundang apresiasi
pembaca. Diana, untuk pertamakali, dinobatkan sebagai ambassador
PTC 2011. Sosok Diana mewakili generasi muda yang meretas sukses
melalui media digital dan berani mengekspresikan diri dengan cara
kreatif. Perannya sebagai duta semakin mengasah kreativitas anak muda
ini di dunia fashion. Pasalnya, ia akan memberikan tips seputar fashion
di microsite PTC dan di blog-nya sendiri.
Menjadi bagian dari bintang PTC hanya salah satu pencapaian Diana dari passion-nya
tentang fashion dan blogging. Ia juga berkembang menjadi entrepreneur
dan penulis di majalah. "Saya tertarik dengan fashion, dan blog adalah
modal untuk melanjutkan ketertarikan ini. Saya tak menyebut blogger
sebagai profesi. Namun saya memiliki profesi yang dimulai dari blogger,
menjadi entrepreneur dan penulis seputar motivasi hidup di
majalah," katanya.
Diana, sejak Desember 2010 memiliki bisnis merek sepatu UP, sebagai
bentuk pengembangan passion-nya di dunia fashion. Selain itu, ia
juga kontributor di majalah khusus perempuan muda. Blogging membuat
Diana lebih mengenali dirinya. Hobi menulis di dunia maya inilah yang
pada akhirnya memandunya menemukan ketertarikan baru sebagai
wirausahawan dengan fokus sama: dunia fashion.
Keren Yah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar